TBM KRIDHARAKYAT, MADIUN – Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki, S.E., M.Si. cangkrukan bareng Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Dr. Ir. Luluk Sulistyo Budi MP, bertempat di tepi kolam pemancingan umun Asrama Bosbow, Jl. Diponegoro No. 39 Kota Madiun, Jumat (24/1/2020). Dalam cangkrukannya itu, Danrem turut memanggil beberapa anggotnya untuk dapat menggali ilmu dari Rektor Unmer Madiun yang telah berhasil melakukan riset tentang budidaya pemggemukan sapi.
Luluk mengaku, jika dulu saat dirinya melakukan riset dilatarbelakangi oleh keinginan yang kuat untuk dapat membantu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Ia mengungkapkan, berkat risetnya itu telah banyak membantu dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam budidaya penggemukan sapi, sehingga saat ini mereka menjadi lebih sejahtera. Dalam kesempatan itu, Luluk tampak memberikan kiat-kiat tentang bagaimana budidaya penggemukan sapi, mulai dari pemberian pakan dan minumnya, pemberian viatmin, pembersihan kandang, serta bagaimana menumbuhkan emosional antara sapi dengan pemiliknya denagn memberikan nama panggilan pada setiap sapi.
Menurutnya, semua itu harus dapat dilakukan dengan baik, sehingga sapi menjadi sehat, dan bobotnya juga terpantau baik, serta yang tak kalah pentingnya kotoran dan kencing sapi menjadi tidak berbau dan mencemari lingkungan. Sementara itu, Danrem beserta anggota lainnya mengaku senang dan berterimakasih, karena dalam cangkrukannya itu mendapatkan ilmu yang sangat berharga dan dapat diterapkannya di Diklat penggemukan sapi.(arw/ahmr/agm)
Luluk mengaku, jika dulu saat dirinya melakukan riset dilatarbelakangi oleh keinginan yang kuat untuk dapat membantu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Ia mengungkapkan, berkat risetnya itu telah banyak membantu dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam budidaya penggemukan sapi, sehingga saat ini mereka menjadi lebih sejahtera. Dalam kesempatan itu, Luluk tampak memberikan kiat-kiat tentang bagaimana budidaya penggemukan sapi, mulai dari pemberian pakan dan minumnya, pemberian viatmin, pembersihan kandang, serta bagaimana menumbuhkan emosional antara sapi dengan pemiliknya denagn memberikan nama panggilan pada setiap sapi.
Menurutnya, semua itu harus dapat dilakukan dengan baik, sehingga sapi menjadi sehat, dan bobotnya juga terpantau baik, serta yang tak kalah pentingnya kotoran dan kencing sapi menjadi tidak berbau dan mencemari lingkungan. Sementara itu, Danrem beserta anggota lainnya mengaku senang dan berterimakasih, karena dalam cangkrukannya itu mendapatkan ilmu yang sangat berharga dan dapat diterapkannya di Diklat penggemukan sapi.(arw/ahmr/agm)
