Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

BPBD Ponorogo Ingatkan Cuaca Ekstrem Seminggu Kedepan

TBM KRIDHARAKYAT, PONOROGO – Menurut ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam seminggu ke depan beberapa wilayah Ponorogo berpotensi hujan dengan intensitas rendah sampai tinggi. Untuk itu, BPBD Ponorogo mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab hujan tersebut juga berpotensi banjir. Daerah yang berpotensi banjir itu meliputi Kecamatan Ponorogo Kota, Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jetis, Mlarak, Siman, Kauman, Sawoo dan Sukorejo.
“Dalam semingu ke depan, ramalan BMKG menyebutkan sebagian wilayah Ponorogo terjadi potensi hujan dengan intensitas rendah sampai tinggi,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono, Minggu (1/3/2020).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab.Ponorogo
Setyo Budiono (Foto : ponorogo.go.id)
Maka dari itu, kata Budi sapaan akrab Setyo Budiono pihaknya tak lelah untuk memberi pemahaman dan himbauan terhadap masyarakat. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan pihak desa maupun kelurahan untuk meminimalisir terjadinya bencana jika banjir terjadi. Seperti kepada warga di Kelurahan Purbosuman, letak geografis tanah di kelurahan tersebut rendah. Sehingga menyebabkan wilayah itu sering menjadi langganan banjir. Untuk itu pihaknya mendorong warga untuk membuat papan. Yang digunakan untuk menahan air yang akan masuk ke pintu rumah mereka masing-masing. “Sebelum musim penghujan, kami sudah sosialisasikan kepada warga. Karena warga sadar wilayahnya langganan banjir, mereka sukarela untuk membuat papan tersebut,” katanya.

Di musim penghujan seperti sekarang ini, Budi mengungkapkan bencana Hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor sangat berpotensi terjadi. Selain selalu mensiagakan personil, BPBD juga menyiapkan sarana dan prasarananya. Selain itu juga mengecek alat-alat deteksi dini bencana meliputi ekstenso meter dan early warning sytem (EWS). “Wilayah di Kecamatan Slahung, Ngrayun dan Sawoo itu berpotensi tanah longsor meski dalam skala kecil, untuk itu kami selalu stanby terhadap situasi apapun,” pungkasnya. (BERITAJATIM.COM)








IKLAN

Recent-Post