Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Walikota H. Maidi Ziarah ke Makam Pemimpin Kota Madiun Terdahulu



TBM KRIDHARAKYAT, MADIUNKOTA – Peringatan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun memang berlangsung sederhana tahun 2020 ini. Hal itu tak terlepas dari masa pandemi Covid-19. Namun, kegiatan yang bernuansa religius tetap digelar dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Seperti yang terlihat saat ziarah makam pemimpin terdahulu, Kamis, 18 Juni 2020 sore. Walikota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd, Ketua DPRD Kota Madiun Andi Raya Bagus Miko Saputra, SH dan Sekda Rusdiyanto, SH, M.Hum bersama pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan ziarah dengan menerapkan physical distancing serta mengenakan masker. Kendati dalam masa pandemi ziarah makam tidak ditinggalkan untuk mendoakan para pemimpin yang telah banyak berjasa untuk Madiun.  



ROMBONGAN berziarah di makam Kuncen terlebih dahulu. Di sana bersemayam sejumlah tokoh penting Madiun. Yakni, Ki Ageng Panembahan Brubuk Ronggo Djoemeno yang menjabat Bupati Madiun era 1568 hingga 1586. Pemerintahan diteruskan Raden Ayu Retno Doemilah, putrinya pada hingga 1590. Selain itu, di Kelurahan Kuncen Kota Madiun juga disemayamkan empat tokoh yang memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Madiun. Yakni, Raden Mas Bagoes Petak sebagai Mangkunegoro I di Madiun (1601-1615), Pangeran Adipati Kenitren Martoloyo sebagai Mangkunegoro II di Madiun (1615-1645), Kyai Irodikromo atau Pangeran Adipati Balitar sebagai Mangkunegoro III di Madiun (1645-1677), dan Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel sebagai Mangkunegoro IV di Madiun (1677-1703). 








SELAIN ITU, terdapat makam Pangeran Dipokusumo (Bupati Madiun 1810-1820), Ronggo Prawirodiningrat (Bupati Madiun 1822-1861), Raden Ronggo Ariyo Notoningrat atau Kanjeng Bagus (Bupati Madiun 1861-1869), Raden Mas Mas Tumenggung Adipati Sosronegoro (Bupati Madiun 1869-1879), Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat (Bupati Madiun 1879-1885), Raden Aryo Adipati Brotodiningrat (Bupati Madiun 1885-1900), Raden Tumenggung Koesnodiningrat (Bupati Madiun 1900-1929), Raden Mas Adipati Koesmen (Bupati Madiun 1929-1937), dan Raden Ronggo Koesnindar atau Pudak Sinumpet (Bupati Madiun 1937-1953). 



WALIKOTA Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd mengatakan ziarah makam tetap digelar di tengah pandemi untuk mendoakan serta menghormati jasa para pemimpin terdahulu. Selain itu, ziarah merupakan tradisi budaya di Kota Madiun. Karenanya, harus terus ditingkatkan. Ziarah makam dengan protokol kesehatan Covid-19 sekaligus sarana pembelajaran bagi generasi sekarang untuk mengenang dan meneladani sikap bijak arif pemimpin terdahulu. Tanpa peran mereka, Kota Madiun mungkin tidak akan seperti sekarang ini. “Ziarah makam sudah menjadi tradisi. Ini harus kita jaga, harus kita tingkatkan. Ziarah makam juga sebagai wujud pembelajaran kita bersama,” kata Walikota Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd. 



SEBAB, lanjut orang nomor satu di Kota Madiun ini, banyak sikap yang bisa diteladani dari para pemimpin terdahulu seperti yang tercatat dalam sejarah. Walikota berharap ziarah makam menjadi pengingat pentingnya meneladani sepak terjang para terdahulu dalam menjaga wilayah, mengusir penjajah, serta mempertahankannya. Semangat tersebut wajib menjadi pelecut generasi penerus untuk juga memberikan yang terbaik bagi masyarakat.  “Para pendahulu sudah berjuang sebegitu besarnya. Kita yang tinggal menikmati juga harus turut berjuang untuk Kota Madiun yang lebih baik ke depannya,”pungkas Walikota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd sebagaimana diinformasikan Dinas Kominfo Kota Madiun. (AGUNG).

IKLAN

Recent-Post