KABUPATEN MADIUN (TBM KRIDHARAKYAT) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam memajukan pertumbuhan ekonomi perdesaan melalui penyediaan infrastruktur dasar dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) nyata hasilnya dapat dirasakan warga masyarakat desa.
 |
WIYARNO (Kades Sidodadi Kec. Mejayan) |
BUKTI KEPEDULIAN Kementerian PUPR itu diantaranya adalah diluncurkannya Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemda serta memperkuat kelembagaan masyarakat khususnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
DANA PISEW Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan dimanfaatkan untuk membangun talud atau Tembok Penahan Tanah (TPT) yaitu suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu yang pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Dengan kata lain, merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya. Pembangunan TPT tersebut dikerjakan oleh 13 orang dengan upah tukang Rp. 90 ribu dan kuli Rp. 80 ribu per hari. “Pembangunan TPT ini bertujuan untuk menahan tanah / jalan supaya awet dan tidak bergelombang, sehingga transportasi untuk aktivitas perekonomian menjadi lancar”, jelas
Kepala Desa Sidodadi Wiyarno pada KRIDHARAKYAT.COM.
DIKATAKAN juga oleh
Kades Sidodadi Wiyarno bahwa pembangunan tembok penahan tanah atau talud tersebut dikerjakan sejak tiga minggu yang lalu dan saat ini sudah mencapai 50 %. “Pekerja dari program ini adalah warga sekitar. Hal ini kami lakukan guna mengurangi pengangguran di desa Sidodadi ini. Apalagi ada pandemi covid 19. Mereka bekerja mulai jam 07.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Pengerjaan benar-benar kami maksimalkan agar lebih bagus dan bangunannya berkualitas", tandas
Kades Sidodadi Wiyarno.
(SAIFUL ARIF).