Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

INOVASI GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI “PAKEM”

oleh : 

Eko Nurhayati, S.Pd

Salah satu permasalahan belajar yang sering dikeluhkan oleh siswa adalah siswa merasa bosan dan belum dapat memahami keterkaitan antara ilmu yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dikarenakan kegiatan pembelajaran yang kita lakukan dikelas masih sering bersifat textbook oriented dan kurang dikaitkan dengan lingkungan siswa. Kegiatan dikelas dengan metode ceramah dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal dapat membuat siswa merasa bosan dan motivasi belajarnya menurun.
    
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah dengan menerapkan pola pembelajaran dengan teknik bervariasi. Dengan demikian diharapkan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan untuk siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat dicoba oleh para pendidik ataupun orang tua dirumah dalam membimbing buah hati adalah model pembelajaran “PAKEM”
Apakah yang dimaksud dengan “PAKEM”? Pakem merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, kreati, aktif dan menyenangkan.PAKEM merupakan model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pebelajarannya.

  1. Proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, sesama siswa, multimedia, referensi, lingkungan dan sebagainya).
  2. Proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajarnya dengan guru dan sesame siswa melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play)
  3. Proses Refleksi (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang telah dipelajari dan apa yang  telah dilakukan)
  4. Proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan atau wawancara).

Senada dengan hal tersebut Hermawan (2001:4) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip belajar siswa aktif tampak dalam 4 dimensi yaitu 1. Yang tampak pada dimensi subjek didik antara lain (1) adanya keberanian menyatakan pendapat, pikiran, perasaan, keinginan dan keberanian berpartisipasi, (2)adanya usaha dan kreatifitas, rasa lapang, dan bebas melakukan sesuatu.
2. Yang tampak pada dimensi guru antara lain (1) adanya usaha membina dan mendorong subjek didik dalam meningkatkan kegairahan dan partisipasi siswa aktif, (2) kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovator dan motivator, (3) pemberian kesempatan kepada para siswa yang pada hakikatnya memiliki perbedaan individual, (4) kemampuan menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar serta pendekatan multimedia.
3. Yang tampak pada dimensi program, antara lain (1) tujuan instruksional dan konsep serta kemampuan subjek didik, (2) program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep maupun aktivitas subjek didik (3) program yang tidak kaku dalam penentuan metode dan media yang mudah dipahami.
4. Yang tampak pada dimensi situasi belajar mengajar antara lain (1) situasi belajar-mengajar yang menimbulkan interaksi sosial dan komunikasi guru-murid menjadi hangat dan menyenangkan, (2) adanya kegairahan dan kegembiraan belajar dari subjek didik.
 Selain prinsip diatas, Nana Sudjana (1989:27) mengemukakan bahwa, ada beberapa prinsip yang dapat menunjang timbulnya belajar aktif yaitu :
1.Stimulus Belajar
2.Perhatian dan motivasi
3.Respon yang dipelajari
4.Penguatan
5.Pemakaian dan pemindahan

    Model pembelajaran PAKEM adalah pembelajaran yang mendorong peserta didik aktif secara fisik, sosial dan mental untuk dapat memahami dan mengembangkan kecakapan hidup.Pembelajaran ini menuntut guru dan siswa untuk aktif.

Guru Aktif

  • Memantau kegiatan belajar siswa
  • Memberi umpan balik sesuai kebutuhan.
  • Mengajukan pertanyaan yang menantang dan membuat siswa berfikir.
  • Mempertanyakan gagasan siswa dengan mengemukakan alasan


Siswa Aktif

  • Membangun konsep dan apa yang sudah diketahui
  • Bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui
  • Mengemukakan gagasan sendiri atau kelompok
  • Mempertanyakan gagasan baru
  • Melakukan kegiatan yang ada hubungannya dengan pokok bahasan yang ada.


Guru Kreatif, antara lain dapat:

  • Mengembangkan kegiatan yang menarik dan bervariasi
  • Membuat alat bantu belajar, disamping alat bantu yang sudah ada.
  • Memanfaatkan lingkungan untuk dikaitkan dengan bahan ajar atau ilmu yang di dapat dalam kelas.

 Siswa yang kreatif adalah siswa yang dapat:

  • Merancang/ membuat sesuatu secara mandiri atau kelompok
  • Menulis atau melaporkan apa dihasilkan sebagai pemerolehan belajar yang dikembangkan. Sedangkan efektif diartikan sebagai pencapaian hasil yang telah dirumuskan oleh guru. Menyenangkan diartikan sebagai upaya guru membuat anak tidak takut salah, tidak takut ditertawakan, dianggap sepele dan mengkondisikan siswa asyik belajar.

Dari segi siswa aktif dimaksudkan sebagai kegiatan dalam mengemukakan pertanyaan.
        Dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan tidak melakukan hal negatif (ramai saat guru menerangkan, menjahili teman dan sebagainya) untuk mencari perhatian guru dan sekedar menghilangkan kebosanan. Pembelajaran yang menyenangkan membuat anak berani, berani mencoba/berbuat sesuatu sesuai keinginan,bertanya bila kurang faham, berani mengumukakan pendapat serta berani mempertanyakan gagasan orang lain.
 

Peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar anak. Orang tua hendaknya selalu memberikan motivasi dan memperhatikan prestasi anak disekolah. Usahakan untuk mengetahui tentang apa yang anak lakukan disekolah, bagaimana dengan pelajarannya disekolah, apakah menemui kesulitan atau tidak dan lain sebagainya Ketika orang tua selalu mengontrol proses kegiatan belajar anaknya, maka akan timbul sebuah motivasi dalam diri anak yang dapat mendorong untuk rajin belajar. Anak tidak akan merasa sendirian dalam menanggung beban pelajaran dan tugas sekolah karena ada orang tua yang selalu mendampinginya. (*)

*) Penulis Guru BK UPT SMPN 2 Bakung



IKLAN

Recent-Post