Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Peringati Hari Kesaktian Pancasila. Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos : “Tokoh PKI Itu Bukan Orang Madiun”

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dapat dipastikan setiap tahun, tepatnya 1 Oktober, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dipusatkan di Monumen Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Hal ini sebagai bentuk pengingatan bagi semua terutama generasi penerus, bahwa pada 47 tahun silam di monumen ini terjadi peristiwa memilukan yang dilakukan PKI. 




SELAKU
Inspektur Upacara, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos, Komandan Upacara Kapten Arhanud Untung Wiyono (Komandan Rayon Militer 0803-11 Geger), Pembaca Ikrar, Ketua DPRD Kabupaten Madiun Fery Sudarsono, Pembaca Pembukaan UUD 1945 Enggar Gutawa (Pelajar SMA N 1 Dolopo), peserta upacara dari TNI/Polri, ASN, Mahasiswa dan Pelajar. Hadir pula pada upacara ini Wakil Bupati H. Hari Wuryanto, SH., M.Ak., Sekda Ir. Tontro Pahlawanto, Forkopimda dan pimpinan OPD. 




SEUSAI
upacara, Bupati, Wakil Bupati dan Forkopimda didampingi istri menuju patung yang menggambarkan begitu bengisnya PKI dalam melakukan aksinya dulu. Disebelah patung ada dinding relief yang menggambarkan aksi heorik masyarakat Madiun dan TNI yang berhasil memukul mundur PKI dari bumi Madiun. 




UNTUK
itu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos menegaskan tokoh PKI yang melakukan pemberontakan adalah Amir Syarifudin dan Muso yang notabene bukan orang Madiun. Dimana pada tanggal 17 September 1948 silam dari Magetan hingga Blora dibuat kacau oleh PKI. Kemudian 18 September 1948 di Madiun dideklarasikan Republik Soviet Madiun. Mendengar hal itu, masyarakat bersama Pasukan Siliwangi melawan setelah 12 hari kemudian, tepatnya 30 Septermber Madiun kembali ke pangkuan NKRI.  




"JADI
dari hasil rapat mereka memposisikan Madiun sebagai pusat aksi mereka. Dan sepenggal sejarah ini sudah sering disampaikan dalam edukasi agar pemahamannya sama. Jadi tidak ada tokoh PKI dari Madiun, justru tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat Madiun jadi korban kekejaman PKI,” tandas Bupati. 




UNTUK
itu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos mengaku terus berjuang menghilangkan stigma yang menyebut masyarakat Madiun terlihat PKI, lewat edukasi maupun pembangunan beberapa situs sejarah di Kabupaten Madiun. Nampak pelajar dan mahasiswa mendapat penjelasan sejarah tentang peristiwa pemberontakan PKI dari mas Gayeng, Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Madiun. Demikian informasi yang disampaikan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Madiun. (KR-AGUNG/AS).

IKLAN

Recent-Post