Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak Hadiri Seminar Nasional FSPLGY di Auditorium Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
SURABAYA (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak proaktif membahas kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (Gedsi) yang terjadi di masyarakat. Kali ini, Wakil Gubernur mendiskusikan perihal pernikahan dini, kekerasan terhadap perempuan, perspektif gender dalam pembangunan, serta penguatan peran perempuan. "Isu kesetaraan gender ini merupakan isu menarik yang masih diperdebatkan di banyak negara. Bahkan, diskusi tentang perbedaan equality dan equity juga masih berlangsung," ucapnya saat menghadiri Seminar Nasional FSPLGY di Auditorium Rektorat Lantai 6, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Sabtu (19/11/2022).
DI INDONESIA sendiri, jelas Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, amanat kesetaraan gender tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Yang mana, target kesetaraan gender ada pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 4 tahun 2020-2024. Hanya saja, lanjut Emil, masih terdapat bias antara perempuan dan laki-laki. Hal tersebut, menurutnya, sebagian besar berakar dari kultur yang menganggap kerja keras perempuan adalah suatu hal yang wajar dan tidak patut diapresiasi. "Dulu saat saya ngerjakan disertasi doktoral, saya datang ke suatu daerah penyuplai sapi perah dan sapi potong. Ternyata, yang memikul rumput, membawa dagangan ke pasar, dan mengurus ternak justru ibu-ibu. Hanya saja status mereka hanya membantu perekonomian keluarga. Wanita ini sering taken for granted," pungkasnya sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Provins Jawa Timur. (KR-PIN/AS).

