Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONSTRUKSI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SDLB MENGGUNAKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUK TEKNOLOGI


Mariani Dian

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan, 

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.


KURIKULUM Merdeka berfokus pada pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Orientasi dari kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka ada pada proses pembelajaran, seperti bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang diberikan, dinamika, pengembangan keterampilan dan berbagai soft skill lainnya. Harapan besar yang ingin dicapai melalui kurikulum ini adalah kemampuanatau keterampilan yang diperlukan pada abad 21 dapat dikuasai dan dimanfaatkan dengan maksimal, demi kehidupannya kelak. Hal ini berlaku untuk seluruh anak Indonesia, dengan berbagai latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan, tidak terkecuali juga pada anak-anak berkebutuhan khusus, pada semua mata pelajaran yang mereka tempuh.


SELARAS dengan harapan besar Kurikulum Merdeka, kami dari Program Studi Pendidikan Matematika,  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, bersama dengan Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, mengadakan kegiatan pendampingan belajar Matematika kepada peserta didik berkebutuhan khusus, di SDLB Bhakti Luhur Madiun. Berdasarkan pembicaraan yang dilakukan dengan pihak sekolah, kebutuhan khusus yang dimiliki oleh peserta didik cukup beragam. Ada peserta didik yang terbatas dalam melihat, mendengar, dan bicara. Beberapa peserta didik juga mengidap down syndrome serta memiliki daya tangkap yang rendah (slow learner). Peserta didik dengan berbagai kondisi khusus ini, sebagian besar mengalami kesulitan untuk belajar secara mandiri, termasuk dalam  pembelajaran Matematika. Masalah utama yang seringkali dihadapi oleh pihak sekolah adalah peserta didik yang kurang atau bahkan tidak fokus dalam aktivitas pembelajaran, serta ketidakmampuan peserta didik untuk menerima dan mengolah materi atau konsep matematika. Hal ini juga secara tidak langsung menjadi penanda bahwa kemampuan peserta didik untuk mengkonstruksi informasi matematis yang mereka terima, masih belum berkembang. Padahal kemampuan ini penting untuk menyelesaikan masalah matematika yang variatif.


AKTIVITAS pembelajaran yang dilakukan di kelas, cenderung bersifat personal, karena kebutuhan mereka yang beragam. Aktivitas pembelajaran ini yang paling sesuai bagi kondisi peserta didik. Akan tetapi, model pembelajaran seperti ini cukup berat jika dilakukan oleh satu orang guru saja. Selain itu, pendampingan secara personal memungkinkan peserta didik yang sedang tidak didampingi untuk melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, seperti mengganggu teman-temannya atau kehilangan fokus dalam mengkonstruksi informasi. Oleh sebab itu, kami mencoba merancang media pembelajaran matematika yang dapat digunakan dalam aktivitas belajar peserta didik. Media pembelajaran ini berbentuk scrapbook yang memuat aktivitas pembelajaran matematika, mulai dari mengenalkan bilangan sampai dengan menentukan faktor prima dari suatu bilangan. Dalam membuat scrapbook, digunakan bantuan Artificial Intelligent (AI) untuk mengonstruksi tema dan aktivitas seperti apa yang akan dilakukan, untuk memberikan pengalaman yang konkret bagi peserta didik. Tema dan objek yang diangkat dan dibawakan dalam aktivitas pembelajaran juga harus menarik dan responsif bagi peserta didik, sehingga bisa membantu mereka untuk fokus pada media.


Gambar 1. Salah Satu Aktivitas dalam Scrapbook untuk Membandingkan Bilangan Bulat


Gambar 2. Peserta Didik Melakukan Aktivitas pada Scrapbook untuk Mengembangkan Kemampuan Konstruksi Matematika

SELANJUTNYA media pembelajaran yang sudah jadi,  diterapkan dalam proses pendampingan yang dilakukan selama dua hari berturut-turut. Peserta didik tampak sangat tertarik dengan media yang dibuat. Beberapa peserta didik menunjukkan perkembangan kemampuan konstruksi matematika yang baik setelah mengikuti kegiatan pendampingan menggunakan media scrapbook, di mana kemampuan konstruksi matematika peserta didik meningkat dengan persentase 26,45%. Artinya, aktivitas pembelajaran dengan integrasi media pembelajaran scrapbook berpotensi untuk mengembangkan kemampuan konstruksi matematika peserta didik di SDLB Bhakti Luhur Madiun.


KEGIATAN ini dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sesuai dengan Kontrak Abdimas Nomor: 589A/WM01.5/P/2024. (*)


IKLAN

Recent-Post