Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Pemdes Sidokerto Karangjati Ngawi Lestarikan Tradisi Methil

NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Tradisi methil di Desa Sidokerto tetap terjaga meski zaman terus berkembang. Ini terjadi berkat kesadaran warganya untuk terus melestarikan warisan budaya secara turun-temurun.


Tradisi methil, yang biasanya dilakukan sebelum panen, juga dipromosikan melalui berbagai kegiatan, salah satunya karnaval Agustusan.“Kami mengangkat tema Methil saat karnaval,” kata Juwandi, Kepala Desa Sidokerto.



Juwandi menjelaskan, meskipun era digital dan teknologi telah mengubah pola sosial dan budaya, tradisi tidak boleh tersisihkan. Justru, perkembangan teknologi bisa menjadi sarana untuk memodernisasi budaya. "Pengemasan tradisi bisa lebih inovatif dan kreatif, tetapi tetap berdasarkan kesadaran masyarakat, baik tua maupun muda, untuk melestarikannya," terangnya.


Masyarakat Sidokerto percaya bahwa methil bukan hanya tradisi, tetapi juga bisa meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, tradisi ini dianggap sebagai bentuk permohonan keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hasil panen melimpah. "Tradisi ini telah menjadi bagian dari kehidupan pertanian sejak zaman dahulu," ungkap Juwandi.



Agar para pemuda tidak melupakan tradisi, pemerintah desa selalu melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan, bukan hanya pada saat Agustusan. Sebagai contoh, pada bulan Juli lalu, diadakan latihan bersama bola voli dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Ngawi yang ke-666. “Kami ingin membina anak-anak, baik putra maupun putri, agar berprestasi di bidang olahraga voli,” sebutnya.


Melalui kegiatan ini, Juwandi berharap anak-anak dapat diarahkan untuk berkegiatan positif. Selain itu, pembinaan rutin diperlukan agar mereka memiliki jiwa kompetitif dan mampu bekerja sama dalam tim. “Dengan begitu, mereka terbiasa berani berkompetisi dan menggapai prestasi,” ujarnya.


Selain fokus pada pelestarian budaya dan pembinaan pemuda, Desa Sidokerto juga tidak melupakan pembangunan infrastruktur. Beberapa proyek yang telah direalisasikan tahun ini antara lain pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan pavingisasi di beberapa titik. "Saat ini sudah ada tiga lokasi, yaitu TPT di Dusun Weru, pavingisasi di Dusun Samben 1 dan 2, dan pembangunan gedung posyandu yang akan segera dilaksanakan," jelas Juwandi.


Pembangunan TPT di Sidokerto sudah mencapai sekitar 75 persen, sementara pavingisasi jalan poros hampir selesai seluruhnya. Namun, masih ada satu proyek yang belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. "Pembangunan jembatan Dusun Sambong belum terealisasi karena tidak cukup di-cover DD," katanya, sembari berharap Pemkab membantu pembangunan jembatan. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post