TP-PKK Kecamatan Madiun Meriahkan Peringatan HUT RI ke-80 dengan Lomba Kudapan Non Beras dan Non Terigu
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Lomba udapan non beras dan non terigu serta Pembinaan Terpadu, PKK Sehat Lestari dan Berencana, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Madiun meriahkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Lomba diikuti perwakilan PKK dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Madiun, Rabu (13/8/2025) lalu di Kantor Kecamatan Madiun.
Dalam Lomba tersebut, TP-PKK bisa mengembangkan kreativitas dalam menata kudapan olahan non beras dan non terigu semenarik mungkin, sehingga meskipun tanpa beras dan terigu makanan sehat bisa disajikan untuk keluarga. Hal ini disampaikan oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Madiun, Erni Hari Wuryanto. “Sesuai dengan jargon, PKK itu keren kreatif dan terencana maka PKK harus kreatif dan inovatif dapat mengembangkan ide-ide, termasuk makanan non terigu non beras, meskipun tidak ada beras ataupun terigu namun tetap bahagia dan bisa menyuguhkan makanan sehat B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman),” ungkapnya.
Erni Hari Wuryanto menyebut Lomba kudapan bisa menginspirasi para PKK dan meningkatkan perekonomian keluarga. “Ibu PKK harus bisa menciptakan, menyajikan makanan yang menarik untuk keluarga, serta bisa menginspirasi untuk menambah perekonomian keluarga, karena bisa dijual, bahkan sebagian sudah banyak pesanan baik itu puding maupun olahan lainnya. Pada Lomba peringatan HUT ke-80 RI ini kami berharap semua bisa bersatu, gotong royong kerjasama dengan tim untuk menciptakan kemajuan bersama,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua TP-PKK di dampingi Wakilnya, Fitriya Purnomo Hadi menyaksikan langsung penilaian lomba serta menyerahkan tropi bagi pemenang lomba.
Sementara itu, Marlia Haena Suradinarta mewakili dewan juri dari Pokja 3 mengatakan bahwa ada tiga indikator dalam penilaian lomba diantaranya kreatifitas, citra rasa, dan penggunaan bahan tambahan makanan. Bahan tambahan yang digunakan adalah hasil olahan lokal seperti olahan dari singkong, sukun, kacang hijau serta mbili-mbolo. “Sebagai bahan tambahan banyak yang bisa dieksplor tidak hanya singkong saja untuk memenuhi B2SA, ada tambahan protein dan vitamin mineral selain karbohidrat. Kita harap bisa mengolah produk lokal lebih menarik, bisa di buat untuk puding dan lainnya, sehingga baik untuk keluarga dan balita,” ujarnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-FEB/AS)





