Bibit Pohon, Kerajinan Daur Ulang, hingga Inovasi Ramah Lingkungan
MADIUN (KORAN KRIDHA RAKYAT.COM) - Langkah kecil bisa membawa dampak besar. Itu yang ingin ditunjukkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun saat memperingati Hari Ozon Sedunia, Senin lalu (16/9). Bukan hanya mengingatkan pentingnya menjaga lapisan ozon, tapi juga mengajak masyarakat ikut bergerak demi udara yang lebih bersih.
Bibit Pohon untuk Penumpang
Suasana Stasiun Madiun kemarin tampak berbeda. Penumpang yang menunggu keberangkatan kereta disambut dengan pembagian bibit pohon buah dan tanaman hias. Selain itu, aneka kerajinan tangan berbahan limbah plastik hasil kreasi komunitas **Omah Edukasi Ecobrick Kota Madiun** juga dibagikan secara gratis. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa setiap langkah kecil kita dalam menjaga lingkungan akan berdampak besar pada kesehatan bumi dan masa depan generasi mendatang,” ujar Manajer Humas Daop 7 Madiun, **Rokhmad Makin Zainul**, kemarin (18/9).
Menurutnya, perlindungan ozon bukan sekadar isu lingkungan. “Apa yang kita lakukan hari ini, baik itu membuang sampah sembarangan atau menggunakan produk perusak ozon, akan berpengaruh langsung pada udara yang kita hirup,” tambahnya.
Kereta Api Ramah Lingkungan
Daop 7 Madiun juga menekankan peran kereta api sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Dibanding kendaraan pribadi, kereta api menghasilkan emisi karbon lebih rendah. Bahkan, sejumlah inovasi sudah dijalankan KAI untuk menekan dampak terhadap lingkungan.
Beberapa di antaranya:
- Pemanfaatan Panel Surya di sejumlah kantor Daop 7.
- Water Station di Stasiun Madiun, Jombang, Kediri, dan Blitar untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
- Sistem Daur Ulang Air bekas pencucian kereta, agar lebih hemat air bersih.
“Inovasi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kami yakin, dengan kolaborasi dan aksi nyata, masa depan yang hijau dan berkelanjutan dapat terwujud,” tegas Zainul.
Momentum Global
Hari Ozon Sedunia yang diperingati tiap 16 September lahir dari kesepakatan internasional untuk melindungi lapisan ozon dari kerusakan. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Dari Sains Menuju Aksi Global”. (KR - Agung Marsudi)


.jpeg)