Kreativitas Mahasiswa KKN Unipma di desa Purworejo 2019
MADIUN (KR) Sampah merupakan bagian yang tak terpisakan dari lingkungan, terlihat lebih nyaman bila sampah dikelola dengan baik. Menempatkan sampah pada lokasi yang tepat akan membuat lingkungan menjadi bersih dan indah. Sepertihalnya yang dilakukan Kelompok 10 KKN dari Universitas PGRI Madiun 2019 di Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng ini.
MADIUN (KR) Sampah merupakan bagian yang tak terpisakan dari lingkungan, terlihat lebih nyaman bila sampah dikelola dengan baik. Menempatkan sampah pada lokasi yang tepat akan membuat lingkungan menjadi bersih dan indah. Sepertihalnya yang dilakukan Kelompok 10 KKN dari Universitas PGRI Madiun 2019 di Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng ini.
Kelompok yang terdiri dari tiga pengurus dan 10 anggota
tersebut bersama-sama membuat tempat sampah dari gorong-gorong alias Samprong. “ini merupakan salah satu program kerja
unggulan yang telah kami laksanakan di dusun Jetak, desa Purworejo, kecamatan
Pilangkenceng,” kata Ketua Umum Kelompok 10 Hendri Nurcahyanto
Lebih lanjut dikatakan, bahwa bahwa program kerja tersebut tidak akan
terwujud tanpa ada dukungan dan kekompakan dari pengurus maupun anggota yang
terdiri Sekertaris, Ninik Wahyu Sri Lestari
Bendahara, Devina Eka Arnirmala, Anggota : Mega Dewi
Andhika Putri, Della Mega Arum Apresella Vani, Bambang Priambodo Raharjo,
Savira Aidin, Novi Johaningtyas, Mala Fakari Abror, Ruslan Afandi, Muhammad
Irfan Fathoni, Monica Tri Novianti. “selain
kekompakan tim, kegiatan ini bisa sukses dan terwujud sesuai dengan
harapan berkat bimbingan DPL Bapak Wawan Kokotiasa., M., Si” tandas hendri
Nurcahyanto.
Untuk diketahui bahwa keduabelas mahasiswa KKN tersebut
mengalokasikan 15 Samprong di beberapa titik khususnya pada RT18, 19, 20 dan
21. Tempat sampah dari gorong-gorong ini berdiameter 60 cm kemudian dicat
dengan warna biru muda dan bertulisakan ‘KKN UNIPMA 2019’. Pelaksanaan kegiatan
melibatkan ketua RT setempat, masyarakat dan mahasiswa KKN.
Setelah program ini terlaksana kondisi lingkungan dusun
Jetak sangat membaik. Masyarakat yang awalnya membakar sampah di depan rumah sekarang
dapat menggunakan tempat sampah dari gorong-gorong tersebut sebagai tempat
pembakaran sampah.
Hendri Nurcahyanto berharap, Program ini dapat menimbulkan
kesadaran masyarakat akan kesehatan untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Setelah
pembuatan tempat sampah ini terlaksana, diharapkan masyarakat bisa menjaga
kebersihan lingkungan sehingga tidak adanya penimbunan sampah yang menimbulkan
demam berdarah,” harapnya. (AGM)