MADIUN (KR) - Pemerintah Kabupaten Madiun mencatat total kerugian akibat bencana alam banjir mencapai kurang lebih Rp. 54 milyar. Dari total estimasi kerugian yang dapat dihitung, kerugian pemukiman yang paling tinggi yakni Rp. 38, 6 milyar, di susul pertanian Rp. 8 milyar, kerugian insfrastruktur Rp. 6,9 milyar dan yang terakhir kerugian peternakan Rp. 416 juta. Demikian dikatakan Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos pada awak media di Posko Bencana Alam Banjir Kab Madiun yang bertempat di Kantor Kecamatan Balerejo, Senin (11/3).
Sedangkan area yang terdampak banjir, lanjut Bupati Madiun, yakni 12 kecamatan, 57 desa, 5.707 KK, 5.086 rumah, 497 hektar lahan pertanian. "Ternak yang mati ada 10 sapi 69 kambing, 4.058 ayam", tambahnya.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pertanian Kab. Madiun Ir. Edy Bintarjo, MM mengatakan bahwa dari lahan pertanian yang terdampak banjir tersebut, 69 hektard iantaranya dinyatakan puso. "Bagi yang mengikuti asuransi tani petani dimaksud akan mendapat ganti rugi 6 juta perhektar kalau dinyatakan puso. Sedangkan bagi yang tidak ikut asuransi akan kita coba minta bantuan benih ke provinsi karena terkena banjir", jelasnya. (agm)
Sedangkan area yang terdampak banjir, lanjut Bupati Madiun, yakni 12 kecamatan, 57 desa, 5.707 KK, 5.086 rumah, 497 hektar lahan pertanian. "Ternak yang mati ada 10 sapi 69 kambing, 4.058 ayam", tambahnya.
![]() |
| Ir. Edy Bintarjo, MM |
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pertanian Kab. Madiun Ir. Edy Bintarjo, MM mengatakan bahwa dari lahan pertanian yang terdampak banjir tersebut, 69 hektard iantaranya dinyatakan puso. "Bagi yang mengikuti asuransi tani petani dimaksud akan mendapat ganti rugi 6 juta perhektar kalau dinyatakan puso. Sedangkan bagi yang tidak ikut asuransi akan kita coba minta bantuan benih ke provinsi karena terkena banjir", jelasnya. (agm)

