Kabupaten Madiun Catat Kerugian Capai Rp8,5 Akibat Banjir
MADIUN (KR) – Bencana banjir yang melanda madiun kemarin
berdampak buruk ke banyak sektor, salah satunya sektor pertanian.
Edy Bintarjo, selaku Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Madiun mengatakan Pemerintah Kabupaten Madiun mencatat kerugian yang
ditimbulkan dari sektor pertanian akibat bencana banjir yang melanda wilayah
setempat selama beberapa hari terakhir mencapai Rp8.509.855.000.
"Hasil pendataan termutakhir, kerugian yang timbul dari
sektor pertanian akibat banjir di Kabupaten Madiun mencapai Rp8,5 miliar
lebih," ujarnya Sabtu (9/3).
Lebih lanjut dikatakan kerugian tersebut diperoleh dari
hasil pendataan sektor pertanian tanaman pangan dan peternakan. Dimana jumlah
total kerugian untuk tanaman pangan mencapai Rp8.093.295.000. Sedangkan dari
peternakan kerugian mencapai Rp416.560.000.
Untuk pertanian tanaman pangan, pihaknya merinci luas lahan
sawah yang terendam mencapai 497 hektare. Dari jumlah tersebut terdapat luas
lahan sawah yang gagal panen seluas 69 hektare dengan kerugian mencapai
Rp1.973.055.000.Kemudian kerusakan lahan persemaian seluas 2 hektare dengan
kerugian mencapai Rp910.000 dan luas lahan sawah tergenang 428 hektare dengan
kerugian mencapai Rp6.119.330.000.
"Rata-rata tanaman padi yang terendam berusia 70 hari,
ada juga dua hektare lahan persemaian," kata Edy lebih lanjut.
Sedangkan dari sisi peternakan, kerugian sebesar
Rp416.560.000 tersebut disumbang dari ternak sapi sebanyak 10 ekor dengan nilai
kerugian sekitar Rp181.000.000, kemudian 69 ekor kambing dengan nilai kerugian
sekitar Rp103.500.000, dan 4.058 unggas dengan kerugian Rp132.060.000.
Diperkirakan jumlah kerugian tersebut masih bisa bertambah
seiring dengan proses pendataan yang masih terus dilakukan pasca banjir.
Dilansir dari : wartaekonomi.co.id