Warga Terganggu Bau Busuk Dari Bangkai Hewan Yang Mati Terseret Banjir
MADIUN (KR) – Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Madiun
memang sudah surut beberapa hari yang lalu. Namun dampak pascabanjir masih di
rasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah bau busuk yang menyengat dari
bangkai hewan yang mati akibat terjangan banjir.
Sairun (62), Seorang warga Desa Purworejo, Kecamatan
Pilangkenceng, Kabupaten Madiun mengatakan belasan kambing di desanya mati akibat banjir yang terjadi Rabu
(6/3). Bangkai dari hewan ternak terseret arus banjir dan tersebar di beberapa
titik.
Bangkai hewan menyangkut di selokan yang berada di daerah
perkampungan warga. Membuat masyarakat setempat terganggu dengan bau busuk.
Bahkan ada beberapa warga yang masih mengungsi ke tempat saudaranya akibat bau
bangkai yangterlalu menyengat.
Sairun mengatakan di desa itu ada belasan kambing yang mati
saat banjir menerjang. Sembilan ekor kambing di antaranya milik tetangganya.
Sebenarnya warga sudah mencoba membersihkan bangkai kambing yang
mati akibat banjir. Namun untuk yang menyangkut di selokan sulit untuk di
bersihkan dan tak kunjung hilang. Baru
dengan tangki air milik pemerintah yang dikerahkan, baru bangkai kambing
tersebut bisa dihilangkan.
"Itu bangkainya masuk di selokan yang tertutup. Jadi
sulit untuk dibersihkan. Ini baru bisa dibuang setelah disemprot pakai air
tangki dengan tekanan air tinggi," jelas sairun
Warga lainnya, Suyono, mengatakan sejak air banjir surut bau
busuk dari bangkai hewan memang menusuk hidung. Dia mengaku setiap hari
menggunakan masker karena tidak kuat bau busuk yang dikeluarkan bangkai.
"Iya kemarin busuk banget. Tapi sekarang sudah tidak.
Soale sudah dibersihkan," jelas dia.