Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Kerjasama Dengan CIOFF, Pemkab Ponorogo Gelar Parade Topeng Dan Kesenian Rakyat Berbagai Negara



PONOROGO (KR) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pariwisata mendapat kesempatan berkerjasama dengan International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) untuk menggelar festival topeng dan Folklore Internasional di Kabupaten Ponorogo. Kesempatan tersebut tak di sia-siakan oleh Pemkab Ponorogo. Pemkab Ponorogo menggelar Acara diawali dengan penanaman pohon di Taman Hayati “Wengker Park” dan dilanjutkan pawai budaya yang dimulai dari Jalan Gajah Mada dan finish di Paseban Alun-alun Ponorogo.

Sejak dari titik keberangkatan, hingga finish di depan Paseban, warga terlihat menyemut. Mereka seolah-olah tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menyaksikan dari dekat para seniman tari, musik dan topeng dari berbagai negara dan daerah yang sedang hadir di daerahnya.

Usai upacara pembukaan, satu demi satu delegasi seni-budaya dari negara-negara peserta tampil di depan paseban. Diawali oleh Uzbekistan, kemudian disusul oleh Ekuador, Slovakia, Timor Leste, Korea Selatan, Mexico dan Rusia. Sedangkan dari daerah-daerah hadir tari topeng tradisional dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Ponorogo.

Setiap sajian yang merupakan kolaborasi musik tradisional dan tarian dari masing-masing negara dan daerah disambut tepuk tangan penonton. Setiap penampilan begitu atraktif dan menarik minat warga. Bahkan hingga akhir acara, warga tidak beringsut dari sekitar Paseban. Warga pun berkali-kali bertepuk tangan saat menyaksikan sajian dari para delegasi kesenian peserta Ponorogo Internasional Mask and Folklore Festival (PIMFFEST)2019 tersebut.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni usai acara mengatakan, kegiatan yang baru pertama kalinya digelar di Ponorogo ini menjadi ikhtiar untuk memperkenalkan Ponorogo ke dunia internasional. Termasuk menjadi upaya untuk memotivasi semakin bersemangat dalam berkesenian dan berkebudayaan.

“Kegiatan ini dalam rangka program Ayo Ke Ponorogo. Kalau semula kita akan mengundang lima negara, ternyata ada tujuh yang bisa hadir, ya alhamdulillah, ini sudah melampaui harapan kita,” ungkap Bupati Ipong.

Para peserta yang dihadirkan diharapkan bisa merasakan keramahtamahan warga Ponorogo dan keunikan seni budayanya. Dengan memperkenalkan Ponorogo hingga ke kancah internasional, ada harapan bahwa akan semakin banyak wisatawan yang masuk ke Ponorogo. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

“Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan. Jadi tahun depan bisa ada lagi, ada lagi dan ada lagi. Dan tentunya akan mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Amar Aprizal, Manajer CIOFF Indonesia mengatakan ini merupakan kesempatan yang sangat luar biasa bagi Ponorogo untuk menggelar acara seperi ini, karena nantinya Ponorogo bisa dikenal di Dunia Internasional.

“Ini kesempatan yang luar biasa bagi Ponorogo bisa menggelar even festival topeng dan folklore Internasional. Karena Ponorogo sudah dikenal memiliki topeng raksasa yaitu Reyog,” ujarnya, Sabtu (27/7).


PIMFFEST atau festival topeng dan seni rakyat internasional ini masih akan berlangsung hingga Selasa 30 Juli mendatang. Para peserta dari dalam dan luar negeri akan tampil di Panggung Utama Aloon-Aloon Ponorogo dengan keseniannya masing-masing pada Minggu (28/7) dan Senin (29/7).





Dilansir dari : https://ponorogo.go.id

IKLAN

Recent-Post