TBM KRIDHARAKYAT, NGAWI - Tempat Pembuangan Akhir Selopuro,
yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, bisa mengumpulkan sampah
sekitar 13 ribu ton dalam setahun. Sampah organik mendominasi sekitar 70
persen, sedangkan sampah non organik sekitar 30 persen.
Sampah
tersebut dikumpulkan dari berbagai wilayah di Kabupaten Ngawi. Sampah juga
membawa berkah bagi 25 pemulung yang bekerja di kawasan tersebut. Mereka
mencari sampah organik untuk pakan ternak dan sampah plastik untuk dijual
kembali. Khusus sampah plastik dan logam, yang dikumpulkan pemulung akan
dibeli dan diambil oleh pedagang.
Menurut
Siswidarto pegawai TPA Selopuro, dalam sehari sampah yang dikumpulkan petugas
sekitar, 30 ton hingga 40 ton. Truk pembawa sampah, akan dilakukan penimbangan
untuk proses pendataan. Sampah organik mendominasi sekitar 70 persen, sedangkan
sampah non organik sekitar 30 persen.
Untuk proses
daur ulang, sebagian sampah organik diolah petugas TPA Selopuro menjadi
pupuk organik. Sedangkan untuk sampah plastik diolah menjadi bahan bakar
alternatif. (HP/POJOKPITU)