MADIUN (KR) - Senin (9/12/2019) hari ini, Walikota Madiun, Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd mengajak
seluruh elemen masyarakat terutama yang tergabung dalam perguruan pencak silat
untuk mewujudkan Madiun damai. “Walaupun ada perbedaan, kerukunan tetap dijaga,
saling menghargai dan menghormati antar sesama”, jelasnya saat memimpin rapat koordinasi Forkopimda bersama perwakilan perguruan pencak silat di ruang 13 Balaikota
Madiun, sebagaimana diberitakan rri.co.id.
Rapat
tersebut sekaligus menindaklanjuti sejumlah peristiwa yang akhir-akhir ini
terjadi di Madiun. Terutama pengawalan yang dilakukan oleh salah satu
organisasi perguruan pencak silat saat persidangan di Pengadilan Negeri Kota
Madiun.
Maidi
bersama forkopimda dan seluruh perguruan pencak silat sepakat meminta seluruh
masyarakat menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan. Disisi lain,
pihaknya pun telah meminta seluruh ketua perguruan pencak silat untuk
dapat mengendalikan massanya masing-masing.
“Madiun
aman, damai. Jangan sampai ada satu, dua yang bikin tidak bagus. Saya sudah minta
ketuanya untuk menekan massa agar tidak
terjadi aksi anarkis. Kalau ada orang dari organisasi pencak silat manapun yang
mencari masalah di Kota Madiun sampai terjadi anarkis, ya tidak ada maaf.
Langsung saya serahkan hukum, dan semua organisasi tidak mengakui dia,”
ungkapnya.
Orang nomor
satu di Kota Madiun ini menuturkan, untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, pemkot menyiagakan 10 unit branwir atau mobil pemadam
kebakaran (PMK) di sejumlah titik. Artinya, jika terjadi aksi anarkis di Kota
Madiun, mobil PMK tersebut akan dikerahkan untuk menghalau massa.
Walikota
juga berpesan agar masyarakat tidak mengedepankan emosional, tetapi rasional.
Dengan begitu, kota pendekar yang damai ini dapat dipertahankan oleh semua
elemen masyarakat. (ew/ist)