TBM KRIDHARAKYAT, MADIUN - Lebih dari 2.000 pohon disiapkan Polres Madiun di awal
musim penghujan di tahun 2020. Ribuan pohon itu akan ditanam di wilayah yang
dinyatakan rawan bencana.
"Kami sudah siapkan lebih dari
2.000 pohon untuk awal musim hujan ini. Kami berfokus pada daerah di Madiun
yang rawan bencana," ujar Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada
wartawan usai tanam pohon bersama di lingkungan Polres Madiun, Kamis
(2/1/2020).
Penanaman pohon ini, kata Ruruh,
dilakukan mengingat wilayah Madiun sangat berpotensi terdampak bencana baik
banjir maupun longsor. Penanaman pohon berkayu itu, lanjut Ruruh, dilakukan
secara bertahap dan bergilir yang dimulai di lingkungan Polres Madiun.
"Untuk penanaman dilakukan
secara bergilir dan kami mulai hari ini di lingkungan polres. Insyaallah Minggu
depan kami akan berkeliling tiap Polsek dengan sasaran utama wilayah gunung
Wilis," ujar Ruruh.
Ruruh mengatakan wilayah Madiun saat
ini sangat berpotensi terdampak bencana banjir dan longsor. Itu bisa dilihat
dari pengalaman tahun 2019 saat banjir menerjang 57 desa di 12 kecamatan dengan
total kerugian mencapai Rp 53 milyar.
Data yang dihimpun detikcom, bencana
banjir pada Maret 2019 lalu di Kabupaten Madiun, dari 57 desa terdampak, ada
5.086 jiwa yang harus diungsikan ke tempat aman. Selain melanda pemukiman,
banjir juga merendam 497 hektare lahan pertanian padi yang siap panen.
"Pengalaman tahun lalu banjir
terbesar ada 57 desa di 12 kecamatan yang terdampak. Maka dari itu kami gencar
galakkan tanam ribuan pohon," ujarnya.
Ruruh menambahkan kegiatan tanam
pohon ini juga demi menuju lingkungan yang asri dan hijau. Tujuan lain gerakan
ini ialah, salah satunya untuk meminimalisir pemanasan global.
"Jenis pohon yang ditanam
merupakan tanaman produktif seperti kelengkeng, jambu, rambutan, durian,
mangga, dan kedondong. Giat ini juga termasuk untuk meminimalisir pemanasan
global," tandas Ruruh. (DETIK.COM)