Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Baliho Sampai Instagram Tunda Mudik ke Ponorogo Digencarkan

TBM KRIDHARAKYAT, PONOROGO - Warga Ponorogo dan Pemkabnya kompak menyuarakan imbauan agar para perantau asal bumi reyog di berbagai daerah dan negara menunda mudik. Dengan baliho sampai instagram, mereka meminta sanak saudara dan kerabatnya tak pulang kampung agar virus corona tidak makin menyebar.  


SEBUAH baliho besar tampak terpasang di pagar kantor Kecamatan Sampung sejak Rabu 8 April 2020 pagi. Warna dasar putih, tulisan besar merah dengan gambar kartun mobil pemudik berlumuran virus terlihat mengangkut sebuah keluarga, lengkap dengan tas koper besarnya. Di sampingnya terdapat tulisan “Corona Melanda, Mudik Jadi Bahaya – Tunda Mudik Bikin Bahagia Semuanya”. 


“JADI kami di sini sudah berkoordinasi dengan para kepala desa untuk dilanjutkan hingga tingkat RT yang intinya kami mengajak agar warga Sampung yang sekarang ada di perantauan tidak pulang dulu. Wujudnya ada baliho dan spanduk dengan slogan-slogan imbauan jangan pulang kampung saat ini sebab virus corona masih terus menyebar,” ujar Camat Sampung Sugeng Prasetyo, S.Sos, MM kepada ponorogo.go.id.
TAK HANYA itu, bersama Polsek Sampung, ia juga membuat video imbauan untuk tidak mudik pada puasa dan lebaran 1441 hijriah kali ini. “Video ini kita sebar ke grup media sosial yang ada di warga Sampung. Harapannya, video ini juga disebarkan ke kerabatnya di perantauan sana oleh warga kita di sini,” ulas Sugeng Prasetyo, S.Sos, MM.
DI KECAMATAN Kauman, imbauan juga dilakukan. Termasuk di antaranya dengan memanfaatkan media sosial kekinian instagram. “Kita ingin masyarakat bisa lebih menerima pesan yang kita sampaikan. Sebab, mudik ini sudah jadi budaya, terutama menjelang puasa, awal puasa atau saat idul fitri nanti,” ujar Camat Kauman Drs. Joko Waskito, M.Si. 


DRS. JOKO WASKITO, M.Si, menambahkan berbagai model pesan untuk tidak mudik ini akan terus dipantau dan dievaluasi. Hal ini menyangkut efektifitas dari pesan dan model pesan yang disebar. “Kalau masih kurang efektif kita akan cari cara lain agar bisa benar-benar menekan jumlah perantau yang kembali ke Ponorogo. Sebab, mereka yang datang dari luar Ponorogo bisa saja membawa virus corona,” tambah Drs. Joko Waskito, M.Si.
SPANDUK dan baliho imbauan mudik juga terpasang di Balai Desa Kadungbanteng, Kecamatan Sukorejo. Desa di perbatasan Ponorogo dan Magetan ini antusias dengan ajakan Pemkab Ponorogo untuk meminta warganya yang di rantau tetap di rantau. 


“KITA PASANG di depan balai desa yang ada di pinggir jalan biar semua tahu, difoto, dikirim ke sana (ke keluarganya yang di perantauan). Kita semua tidak ingin ada orang dari daerah lain masuk, apalagi berpotensi membawa virus dan menulari warga di sini. Jadi tahan diri, tahan rindu, gak perlu mudik,” ungkap Kades Kedungbanteng Sunaryo. Demikian informasi dari Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (MIL/DIST) .

IKLAN

Recent-Post