Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Inflasi Kota Madiun Bulan Maret Turun Dibandingkan Februari 2020

TBM KRIDHARAKYAT, MADIUN - Angka inflasi di Kota Madiun pada Maret 2020 justru turun di tengah pandemi corona. Angka inflasi turun sebesar 0,19% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 103,39. Pada Februari, angka inflasi di Kota Madiun mencapai 0,35%. Uniknya, komoditas penyumbang utama inflasi pada Maret justru bukan gula pasir yang harganya naik mencapai Rp18.000/kg. Tetapi justru kelompok buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dan jus buah siap saji. 

Kantor BPS Kota Madiun merilis angka Inflasi
Kota Madiun pada Maret 2020 turun dibandingkan Februari 2020
(foto : https://m.solopos.com)
KEPALA BPS Kota Madiun, Umar Sjaifudin, M.Si mengatakan angka inflasi di Kota Madiun pada Maret ini merupakan yang terkecil dalam tiga bulan terakhir. Tetapi, kalau dibandingkan angka inflasi pada bulan yang sama tahun 2019, angka inflasi ini justru meningkat dari sebelumnya 0,14%. "Kota Madiun sendiri menempati urutan ketiga inflasi di Jawa Timur setelah Jember dan Banyuwangi. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,01%," jelasnya, Jumat, 3 April 2020.

UMAR SJAIFUDIN, M.Si menuturkan untuk komoditas utama penyumbang inflasi paling tinggi yaitu pisang, pepaya, jeruk, jus buah siap saji, dan beras. Sedangkan gula pasir berada di urutan keenam dari komoditas utama penyumbang inflasi dengan kenaikan harga 7,78%. Sedangkan untuk komoditas utama penekan angka inflasi selama Maret 2020 di Kota Madiun yaitu cabai rawit. Selain itu daging ayam ras, cabai merah, bawang putih, dan daging sapi. "Secara umum, Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,01%. Sementara untuk  nasional mengalami inflasi sebesar 0,10%," jelas Kepala BPS Kota Madiun. (SOLOPOS/IST).

IKLAN

Recent-Post