Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Bupati Ngawi Sudah Siapkan Branding Farmer City, Pembahasan Tol Ngarobat Dimulai Sejak 2022



NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Rencana megaproyek akses transportasi di Ngawi yakni Tol Ngarobat (Ngawi-Bojonegoro-Babat) menarik perhatian publik. Sayangnya, megaproyek jalan bebas hambatan yang melintasi sejumlah desa di Ngawi itu masih belum bisa terealisasi tahun ini. 

Pembahasan soal perubahan trase Tol Ngarobat masih belum rampung. Kabar terakhir, ada dua opsi trase. ''Ada dua opsi trase,'' kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Ngawi Indah Kusuma Wardhani, Minggu (14/4) lalu.

Salah satu opsi trase menyebut jika delapan desa di tiga kecamatan bakal terdampak pembangunan Tol Ngarobat sepanjang kurang lebih 15,5 kilometer. ''Banyak lahan sawah dilindungi yang terdampak jika memilih trase ini,'' ungkap Dhanik, sapaan Indah Kusuma Wardhani.

Sementara opsi lainnya atau trase alternatif, jalur Tol Ngarobat melintas di lima desa di tiga kecamatan. Namun, Dhanik mengungkapkan trase alternatif lebih sulit karena perlu melintasi Bengawan Solo sebanyak dua kali. Opsi ini memerlukan infrastruktur tambahan berupa jembatan. Pun jarak tempuhnya dua kali lipat lebih panjang dari opsi yang pertama atau seperti rencana semula.

Menurut catatan yang dimiliki, sekitar bulan Mei tahun 2022 lalu penentuan titik koordinat lahan yang bakal dibebaskan masih belum pasti. "Kalau tidak ada kendala, pembebasannya dilakukan tahun depan,’’ kata Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Jumat (6/5/2022).

Ketika itu, dirinya menuturkan jika Tol Ngarobat membelah delapan desa di Kecamatan Geneng, Ngawi, dan Kasreman. Panjangnya 15,5 kilometer dari total Tol Ngarobat sepanjang 119 kilometer. Proyek strategis nasional itu digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Karena pembebasan lahan ditarget selesai setahun, konstruksinya dimulai 2024,’’ ujarnya dua tahun lalu.

Ony Anwar Harsono menuturkan, tempo dua tahun digunakan untuk menyusun strategi memanfaatkan tol Ngarobat. Dirinya menuturkan jika pembangunan infrastruktur jalan itu menghubungkan tol trans-Jawa ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian utara.

Secara geografis, konektivitas tersebut menguntungkan Kabupaten Ngawi. Tak heran jika pemkab mulai menyiapkan strategi  yang mendatangkan dampak positif bagi wilayah yang dipimpinnya. "Kami perlu menciptakan daya tarik agar wisatawan mau berkunjung dan investor berdatangan,’’ ucapnya kala itu.

Bupati Ngawi mengaku telah memikirkan branding sebagai farmer city yang dikemas melalui penggabungan aktivitas pertanian, sosial-budaya pedesaan, pendidikan, dan pariwisata. "Bertani menikmati keindahan alam pedesaan bisa dijual untuk sarana refresing orang-orang kota,’’ tuturnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-YAN/AS) 


IKLAN

Recent-Post