Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Tingkatkan Mobilitas dan Kesejahteraan Warga, Pemdes Gunungsari Kasreman Ngawi Selesaikan Proyek TPT dan RTLH dilanjutkan Pavingisasi Menyusul 2026

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pemerintah Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman, terus berkomitmen menjalankan pembangunan berkelanjutan demi meningkatkan mobilitas dan kesejahteraan warga. Sepanjang tahun 2025 ini, tiga proyek fisik telah diselesaikan, termasuk pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT) di dua dusun serta penyaluran bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada warga kurang mampu.

.



Pelaksana Kegiatan Anggaran Desa Gunungsari, Khoirul Anwar, menjelaskan bahwa proyek TPT menjadi prioritas karena kondisi jalan sebelumnya cukup memprihatinkan dan rawan longsor saat hujan. “Khususnya TPT, sebab untuk mencegah agar jalan atau tanah tidak semakin tergerus aliran air saat hujan,” ujarnya.


Dua lokasi yang telah selesai dibangun adalah TPT Wening di Dusun Kedungjangan dan TPT di Dusun Belikwatu. Rencananya, area tersebut akan dilanjutkan dengan pavingisasi. Namun, program lanjutan tersebut masih tertunda karena adanya perubahan regulasi pada penggunaan Dana Desa (DD). “Sebelumnya DD bisa digunakan untuk pembangunan jalan, tapi tahun ini dialihkan untuk program Ketahanan Pangan sesuai instruksi pusat. Jadi pavingisasi belum bisa dilaksanakan,” terang Khoirul.


Meski begitu, Pemdes optimis proyek lanjutan akan terealisasi pada tahun anggaran berikutnya. “Kami tetap berkomitmen agar pembangunan bisa menyeluruh dan merata. Tinggal menunggu waktu yang tepat,” imbuhnya.


Selain pembangunan fisik berupa TPT, Pemdes Gunungsari juga menyalurkan bantuan rehabilitasi RTLH kepada dua warga penerima manfaat. Salah satunya sudah digunakan untuk merenovasi fasilitas MCK agar lebih layak pakai. “Untuk renovasi rumah masih dalam proses. Semoga berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” jelasnya.


Khoirul Anwar memastikan bahwa bantuan RTLH hanya diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan. Proses seleksi dilakukan melalui survei langsung agar tepat sasaran. Menurutnya, rumah layak huni bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga bagian dari peningkatan kualitas hidup. Lingkungan tempat tinggal yang bersih dan aman berperan penting dalam menekan risiko penyakit serta membuka peluang alokasi pendapatan keluarga untuk pendidikan maupun usaha kecil. “Program ini juga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal karena akan meningkatkan aktivitas masyarakat sekitar,” pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)


IKLAN

Recent-Post