Tingkatkan Profesionalisme dan SDM Pertanian, Dinas Pertanian Gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian
NGAWI (KR) – Bertempat di aula Dinas Pertanian Kabupaten
Ngawi, Dinas Pertanian gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten Ngawi ,Senin
(11/03). Acara ini di gelar untuk meningkatkan profesionalisme dan sumberdaya
manusia pertanian
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kepala
Dinas Pertanian, Marsudi, Kepala Bidang Penyuluhan Joko Sutrisno, Koordinator
Penyuluh, Wahyudiono serta penyuluh pertanian se Kabupaten Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut Ony Anwar menyampaikan dengan
adanya tenaga penyuluh pertanian ini diharapkan mampu merubah pola pikir petani
menjadi lebih baik.
Ony Anwar juga berharap petani di Ngawi tidak hanya bercocok
tanam tapi juga harus utamakan kualitasnya,
“Yang jelas kita sudah sepakat bersama penyuluh agar lebih
semangat untuk menggelorakan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
dengan manajemen yang lebih baik,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakan sektor pertanian di Kabupaten Ngawi
menjadi andalan serta unggulan, jadi dalam mengelola pertanian tidak hanya
kuantitasnya tetapi juga harus dijaga kualitasnya.
“Petani harus mampu bercocok tanam dengan benar dan tidak seenaknya
sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Wabup juga minta petani bisa melirik jenis
pertanian lain, atau organik.
“Alhamdulillah, saat ini sudah ada binaan untuk bertani
dengan cara organik. Dan, untuk lahannya akan diperluas lagi sehingga Kabupaten
Ngawi bisa mandiri pangan secara keseluruhan,” ujarnya.
Ony Anwar juga
berharap keberadaan penyuluh pertanian mampu berikan energi positif bagi
petani.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian, Marsudi juga
mengungkapkan bahwa memang saat ini pola tanam yang dilakukan petani keliru, yang
berakibat menurunnya hasil produksi.
“Saat ini kita akan
lakukan program pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tidak hanya
menanam padi saja, tetapi ganti dengan tanaman lain. Sebab, kalau ini tidak
dilakukan akan berdampak pada kebutuhan pupuk dan air yang berlebihan,” ungkap
Marsudi
Lebih lanjut, Marsudi menekankan kalau situasi ini dibiarkan
tentunya berakibat pada tingginya biaya produksi sehingga kurang efisien.
“Saya berharap petani
bisa lebih pintar berbudidaya dilahan pertanian sekaligus tahu apa yang
dibutuhkan pasar dan mana saja yang bisa mengutungkan,” teranngnya.
Marsudi optimis, jika petani bisa mengaplikasikan pola tanam
yang benar, bukan mustahil target pertanian di Kabupaten Ngawi bisa terpenuhi,
“Target kedepan produksi padi akan kita tingkatkan dari
delapan ratus ribu ton bisa naik, sedangkan untuk tanaman organik lahan bisa
lebih luas lagi hingga 100 hektar,” pungkasnya.