Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Desa Dagangan Terus Melakukan Pencegahan Terhadap COVID-19

TBM KRIDHARAKYAT, KABUPATEN MADIUN - Pemerintah Desa Dagangan terus memberikan pemahaman kepada warganya terkait pentingnya mematuhi himbauan pemerintah dalam memerangi penyebaran virus corona/COVID-19. Selain melalui pemasangan spanduk, juga mengumpulkan para Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tetapi dengan tetap menggunakan protocol kesehatan, guna menyamakan persepsi dalam melakukan pencegahan, khususnya yang terkait pemahaman tempat isolasi bagi warga yang dari luar kota maupun luar negeri. Dengan harapan warga desa Dagangan paham akan bahaya virus Corona ini, selalu waspada dan jangan sampai ada warga yang dikucilkan. Demikian Kepala Desa Dagangan Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun Rudi Panca Widadi, Amd yang dihubungi Koran KRIDHARAKYAT.COM, Minggu 10 Mei 2020. 

Rudi Panca Widadi, Amd
Kepala Desa Dagangan Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun
(foto :saiful arif/KR)

SELANJUTNYA dikatakan, langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Desa Dagangan dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penularan virus corona/ COVID-19 diantaranya adalah penyemprotan disinfektan. Dari desa sampai saat ini sudah melaksanakan 3 kali, juga dari remaja, dari organisasi yang ditokohi oleh para remaja, kemudian tingkat dusun. Dikatakan dusun mengadakan sendiri, khususnya di RT masing-masing.
“SEDANGKAN untuk tempat isolasi, itu memang Desa Dagangan sudah menyiapkan. Tetapi setelah kita berikan pemahaman khususnya kepada masyarakat melalui pertemuan RT, dalam musyawarah dipahami bahwa isolasi itu yang terpenting adalah memahamkan pada masyarakat khususnya agar penyakit ini tidak menular. Salah satunya, disaat ada masyarakat yang pulang dari luar kota atau luar negeri, itu diisolasi di rumah sendiri selama 14 hari. Sedang bentuknya isolasi itu yang jelas jangan sampai kontak dengan anggota keluarga atau tetangga dan temannya. Didalam perjalanan selama 14 hari itu, bilamana tidak ada gangguan kesehatan, berarti Alhamdulillah bisa dinyatakan sehat, namun kalau dalam perjalanan selama 14 hari tersebut diketahui pileg, panas atau sesak, maka harus segera berobat ke puskesmas”, jelas Kades Rudi Panca Widadi, Amd.
KADES Rudi Panca Widadi, Amd juga mengakui bahwa memang ada ODP di desanya. Namun setelah ada kejadian PDP nya Desa Jetis yang dalam pemeriksaan rapid nya diketahui positip, padahal letaknya desa Jetis itu sendiri berdampingan dengan Dusun Dagangan khususnya RT 04, maka pihaknya langsung mengambil langkah dengan mengumpulkan khususnya tokoh agama, ketua RT, tokoh pemuda, untuk kita berikan pemahaman, utamanya masjid yang harus ditutup sementara karena lokasinya sangat berdekatan, dan warung jam 10 juga harus ditutup dan tidak menyediakan tempat duduk. (SAIFUL ARIF).

IKLAN

Recent-Post